10 Dzulhijjah, hari dimana jutaan sapi dan kambing telah rela berkorban disembelih untuk manusia. Kini mereka sedang menanti kerelaan manusia untuk berkorban, menyembelih nafsu kebinatangan yang masih bercokol di dalam diri.
Sudahkah kita melakukannya?
Andai belum, maka sebenarnya siapa yang lebih mulia di Idul Adha ini, manusia atau mereka para binatang?
Nafsu bagaikan kuda, bila tidak dikendalikan maka kuda tersebut bisa berontak.
Lalu bagaimana kiat-kiat meninggalkan nafsu?
Tidak ada kiat, yang ada hanya Riyadhoh. Riyadhoh nafsu untuk tidak melakukan hal-hal yang sangat kita inginkan.
1. Pancing nafsu agar keluar dari persembunyiannya.
Misal : nafsu rakus --> senang membeli baju, maka sengajakanlah beli baju yang bagus.
2. Setelah keluar, hantam sampai babak belur.
Misal : saat baju sudah dibeli--> hilangkan capnya--> dipandang--> sangat keinginan untuk mengenakannya tak tertahan lagi--> berikan pakaian tersebut kepada sahabat yang membutuhkan & biarkan dia mengenakan di hadapan kita.
Ya Alloh, sanggupkah diri yang fakir ini melakukan? Yaa Qowiy Yaa Aziz beri kami kemudahan.
Maraji’ : ’ Jelajah Hati’ ust. Syatori Abdurrouf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar