Ahlan wa Sahlan

Selamat datang di Blog KMMF UGM, sebuah media dakwah kampus Farmasi UGM.
Sekretariat:
Masjid Fakultas Farmasi UGM
Jl. Medika Sekip Utara, Yogyakarta 55281
e-mail: kmmfugm@ymail.com


NASIB SI AKTIVIS ITU....



Hari itu adalah H-1 Yudisium S-1. Yang artinya semua nilai sudah harus ke akademik untuk dirapatkan oleh pihak Fakultas, "Sudah pantaskah mahasiswa X lulus dan menjadi Sarjana?". Semua nilai sudah harus masuk, tak terkecuali nilai Skripsi, yang baru bisa keluar setelah si mahasiswa mengadakan seminar skripsinya.

Siang itu di ruang 3, masuk dosen penguji, totalnya ada 3. "Kok sepi, mana teman-temannya. Audiens minimal 10 orang lho, coba cari yang lain sana". Sesosok mahasiswa yang sudah semester 14, alias jika dia tidak seminar hari itu maka dia harus dipaksa lulus dengan gelar DO, mencoba keluar ruangan dan melobi adek kelas yang tentu tidak dikenalnya untuk menghadiri seminar skripsinya.

Singkat cerita dapetlah dia 10 orang, dan mulailah dia presentasi. Presentasi dengan slide yang istimewa, alias full tulisan yang dia copy-paste dari naskah word-nya. Sama sekali tidak eye-catching, membosankan, datar dari awal sampai akhir. Selesai presentasi mulailah sesi tanya jawab. Beberapa mahasiswa yang baru dikenalnya tadi pun bertanya ala kadarnya senagkepnya dia aja. Dijawab juga ala kadarnya oleh mahasiswa tsb.

Sekarang giliran dosen yang memberikan masukan. "Kok naskah skripsimu belum di jilid? Lha ini kok gak di revisi, bukannya pas pendadaran kemarin sudah saya ingatkan point-point mana yang perlu di ubah, lha ini masih sama nih tulisan pulpen saya dengan yang saya tulis kemarin. bla..bla... dan intinya Buruk lah penilaian dosen terhadap mahasiswa tersebut. Lalu bagaimana nasibnya, dia lulus skripsi dengan syarat. Mungkin sang dosen merasa kasihan jika dia tidak bisa mengikuti yudisum besok, dia bakal di DO oleh fakultas.

Lalu apa yang bisa di ambil pelajaran? Sosok mahasiswa tersebut konon adalah seorang aktivis, tapi gak tau aktivis dimana. Dengan style yang "ikhwan" bgt, celana 3/4, khas janggut dan penuh ucapan-ucapan seperti "InsyaAllah, Subhanallah" keluar ketika berbicara. Tapi kok gak profesional gini. Bisa di bayangkanlah   ketidakseriusan dia menggelar seminarnya dari cerita di atas. Lalu seorang kawan mengatakan "Ho o e mas, kadang-kadang aku juga merasa gimana gitu, orang tadi kok gak serius ya? Kondisi kayak gini bisa membuat citra negatif bagi 'rekan' lainnya". Jadi bagaimana kesimpulannya? Serius donk, jangan malas. Profesional. Kemalasanmu hari ini adalah bebanu esok hari.

Cerita dari "C. Sugiono" (Profesi FBA 2009) yang saat itu menjadi audiens

2 komentar:

  1. Semoga aja bukan akivis KMMF he,,,he,,^_^

    BalasHapus
  2. ya semoga saja bukan, tapi kalo seandainya ada mohon diingatkan dan dibantu ya...ukhuwah harus tetap terjaga

    BalasHapus